Puisi dari suami tercinta

28 10 2009

Kotak Hati untuk Belahan Jiwa

250 hari lalu….
Hati bergetar mengucap.
Saat mata menatap, dan diri ditatap puluhan pasang mata.

Ingatkah ratuku,, saat teduh hatiku membelai punggungmu?
Sadarkah hatimu, saat kepala mengangguk malu,
dan membisu tersibukkan loncatan pikiran,,
terdiam terpedaya gemuruh getar sanubari.

Saat CINCIN melingkar di ujung jemari,
saat CINTA menutup relung hati.
Diripun tersipu bahagia,
dan hati tertawa.. kala sodorkan sapu tangan lusuh,,
tuk sapukan peluh bahagia diwajahmu,,
tuk hangatkan hidung pengantiku yang sedang terkena.. Flu…

Dan diri pun tersenyum lega,
wajah berseri ceria hadirkan kebahagiaan mendalam,
dan terselesaikannya satu langkah awal dalam hidup.
Kala pemandu merestui perjalanan kecil kami,
tuk jadikan sebuah dinasti kecil,,
dan menyelesaikan langkah besar di depan,, berdua,,
Dan hanya berdua,,
tanpa saksi,, dan tanpa alibi,,
Hanya berbekal,, kejujuran,,,

Hampir satu tahun sudah,,
saat pertama menyapa di lorong maya beratapkan akper magelang,,
Terucap beribu kata syukur,
Tertengadah dua telapak kecil mendo’a.
Melantun syair permohonan dari bibir hati.

Dan hari ini,,
bukan sebingkah permen coklat berbungkus,
kertas loyang emas yang bisa kubawa di hari valentine.
Hanya sekotak hati berbungkus kepercayaan,
yang sanggup kupersembahkan,
untuk sang istri belahan jiwa.

Dan diakhir rasaku,,
berharap semoga..
Kebahagiaan dan kesehatan selalu menaungimu.

Happy valentine my dear,,
i just dedicate all of my whole life,
for my beloved “mamah”..

Kutai Barat with love,
~papah~

disadur dari zhefanyasyaura


Aksi

Information

Tinggalkan komentar